|
MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA: IKLAN, PROMOSI PENJUALAN, ACARA KHUSUS,
& HUBUNGAN MASYARAKAT
|
DISUSUN OLEH :
·
Shinta
Kuntoharti 43114110272
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang isinya sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan.
Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Komunikasi
massa (mass communication), dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah audiens yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalui media massa cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Menurut
Mulyana (2007:83), komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media
massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi),
berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang
dilembagakannya, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar
dibanyak tempat, anonim, dan heterogen.
Dalam komunikasi massa ada
beberapa media yang sering digunakan dalam pengenalan dan pemasaran produk seperti iklan,
promosi, acara/event dan hubungan masyarakat (humas).
Tujuan
dari komunikasi massa itu adalah untuk mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan berbagai media yang ada. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,
komunikasi massa yang hanya dahulu menggunakan media cetak ataupun media
elektronik, menjadi luas dalam memberikan informasi dan berkembang menjadi
media baru atau new media.
·
Menambah wawasan bagi pembaca
·
Memahamitentang komunikasi
massa dalam pemasaran suatu produk
C. Manfaat Makalah
Hasil penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi
penulis dalam menambah wawasan keilmuan khususnya didalam bidangpemasaran.
Serta makalah ini dapat digunakan bagi teman-teman yang lain untuk bahan
diskusi dan informasi dalam menambah wawasan teman-teman pembaca makalah ini.
BAB II
A.
Mengembangkan dan
Mengelola Program Iklan
Menurut buku Manajemen
Pemasaran (Kotlet & Keller, 2007), iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi
dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus
dibayar. Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan,
guna untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik orang.
Organisasi-organisasi
menangani iklan dengan cara yang berbeda-beda. Di perusahaan kecil, iklan
ditangani oleh seseorang di departemen penjualan atau pemasaran, yang
bekerjasama dengan agen iklan.Perusahaan besar sering membentuk departemennya
sendiri, yang manajernya melapor kepada wakil direktur pemasaran.Tugas
departemen iklan adalah mengajukan anggaran, mengembangkan strategi iklan,
menyetujui iklan dan kampanye, dan menangani iklan melalui surat langsung (direct-mail), panjang penyalur, dan
bentuk iklan lainnya.
Kebanyakan perusahaan
menggunakan agen luar untuk membantu menciptakan kampanye iklan dan untuk
memilih dan membeli media.Akhir-akhir ini, agen iklan mendefinisikan ulang
dirinya sebagai perusahaan komunikasi
yang membantu klien meningkat seluruh efektivitas komunikasinya dengan
menawarkan nasihat stratejik dan praktis tentang banyak bentuk komunikasi.
Dalam mengembangkan
program iklan, manajer-manajer pemasaran harus selalu mulai dengan
mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian mereka dapat
mengambil kelima keputusan utama dalam mengembangkan program iklan, yang
dikenal sebagai “lima M” Mission
(misi): Apakah saja tujuan iklan tersebut? Money
(uang): Berapa banyak dapat dibelanjakan? Message (pesan): Pesan apa yang seharusnya disampaikan? Media (media): Media yang seharusnya
digunakan? Measurement (ukuran):
Bagaimana hasilnya seharusnya dievaluasi?
1.
Menentukan
Tujuan Iklan
Tujuan (atau sasaran)
iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus
diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan iklan dapat
digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk,
mengingatkan, atau memperkuat.Tujuan-tujuan tersebut dimaksudkan untuk tahap-tahap
yang berbeda dalam hirarki efek.
a. Iklan
informatif dimaksudkan untuk menciptakan
kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah
ada. Salah satu iklan yang paling dapat diingat sepanjang waktu dibintangi oleh
pemain rugby Australia Jecko untuk baterai Energizer. Dia terlihat berpakaian
seperti baterai, menyerbu masuk sebuah gerbong subway di pagi hari,
berulang-ulang meneriakkan nama merek kepada penglaju (commuter). Sayangnya,
orang mengingat nama tetapi membenci iklan. Kesadaran merek tidak bisa
didapatkan dengan mengorbankan sikap terhadap merek.
b. Iklan
persuasif dimaksudkan untuk menciptakan
kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. Dengan
demikian Chivas Regal mencoba untuk membujuk konsumen bahwa perusahaan tersebut
memberikan cita rasa dan status yang lebih tinggi dari pada merek-merek wiski Skotlandia
lainnya. Sebagian iklan persuasif menggunakan iklan perbandingan (comparative advertising), yang
melakukan perbandingan eksplisit antara ciri-ciri dua merek atau lebih.
c. Iklan
pengingat dimaksudkan untuk merangsang
pembelian produk dan jasa kembali. Iklan Coca-Cola empat warna yang mahal di
majalah-majalah dimaksudkan untuk mengingat orang-orang agar membeli Coca-Cola.
d. Iklan
penguatan dimaksudkan untuk meyakinkan
pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Iklan mobil
sering menggambarkan pelanggan yang merasa puas sedang menikmati ciri-ciri
khusus mobil baru mereka.
Tujuan iklan seharusnya
muncul dari analisis mendalam mengenai situasi pemasaran sekarang.Jika kelas
produk tersebut sudah matang, perusahaan itu adalah pemimpin pasar, dan jika
penggunaan merek ternyata rendah, tujuan yang tepat seharusnya adalah
merangsang penggunaan yang lebih tinggi.
2.
Memutuskan
Anggaran Iklan
Iklan tidak hanya
diperlakukan sebagai pengeluaran lancar, sebagian di antaranya sebagai
investasi yang menambah aktiva tidak berwujud yang disebut ekuitas
merek.apabila $5 juta dibelanjakan untuk peralatan modal, peralatan tersebut
mungkin akan diperlakukan sebagai aktiva yang dapat disusutkan selama lima
tahun dan hanya seperlima dari biaya tersebut dihapus pada tahun pertama.
Ketika $5 juta dibelanjakan ke dalam iklan untuk meluncurkan suatu produk baru, semua biaya tersebut harus dihapuskan
pada tahun pertama. Perlakuan iklan ini mengurangi laba perusahaan yang
dilaporkan dan karena itu membatasi jumlah peluncuran produk baru yang dapat
dilakukan perusahaan setiap tahun.
Menurut Donald E.
Schultz, Dennis Martin, dan William P. Brown dalam buku Strategic Advertising Campaigns, ada lima faktor khusus yang harus
dipertimbangkan pada saat menetapkan anggaran iklan:
·
Tahap dalam siklus
hidup produk, Produk baru biasanya mendapat
anggaran iklan yang besar guna membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan
mencobanya. Merek-merek yang sudah mapan biasanya didukung anggaran iklan yang
lebih rendah, sebanding dengan penjualannnya
·
Pangsa pasar dan basis
konsumen, Merek berpangsa pasar tinggi
biasanya membutuhkan lebih sedikit pengeluaran iklan, dengan hanya sekian
persen dari penjualan, guna mempertahankan pangsanya. Untuk memperbesar pangsa
dengan meningkatkan ukuran pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar.
·
Persaingan dan gangguan,
Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dan pengeluaran iklan yang
tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran untuk didengar.
Bahkan, gangguan yang sederhana pun dari iklan yang tidak langsung bersaing
dengan merek tersebut akan menyebabkan kebutuhan iklan yang lebih besar.
·
Frekuensi iklan,
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan merek tersebut
kepada konsumen mempunyai dampak penting terhadap anggaran iklan.
·
Daya subtitusi produk,
Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman ringan) memerlukan iklan
besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Iklan juga berperan penting
jika suatu merek dapat menawarkan manfaat atau ciri fisik yang unik.
3.
Mengembangkan
Kampanye Iklan
Dalam merancang dan
mengevaluasi sebuah kampanye iklan,penting untuk membedakan strategi pesan atau menentukan posisi
dari sebuah iklan (apa yang diupayakan untuk disampaikan oleh iklan tentang
merek) dari strategi kreatifnya
(bagaimana iklan mengekprasikan tuntutan merek). Dengan demikian merancang
kampanye iklan yang efektif merupakan ilmu sekaligus seni. Untuk mengembangkan
satu strategi pesan, para pengiklan menempuh tiga langkah: melahirkan dan mengevaluasi pesan, pengembangan dan pelaksanaan yang
kreatif, dan kajian tanggung jawab
sosial.
Melahirkan dan
Mengevaluasi Pesan, sangat penting untuk
melahirkan pengertian segar dan mencegah menggunakan gaya tarik dan posisi yang
sama seperti yang lain. Banyak iklan mobil saat ini memiliki kesamaan sebuah
mobil yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada sebuah jalan pegunungan yang
menanjak atau sepanjang padang. Akibatnya adalah hanya ada satu tautan lemah
yang dibangun antara merek dan pesan.
Sebuah
iklan yang baik biasanya berfokus pada satu atau dua proposisi penjualan
inti.Sebagai bagian dari peningkatan pemosisian merek, pengiklan harus melakukan
riset pemasaran untuk menetapkan daya tarik mana yang berfungsi paling baik
pada audiens sasaran.Begitu mereka menemukan satu daya tarik yang efektif, para
pengiklan harus mempersiapkan satu rangkuman ide kreatif, lazimnya meliputi satu atau dua halaman. Rangkuman itu
merupakan uraian dari kalimat pemosisian,
dan mencakup pesan utama, pendengar sasaran, tujuan komunikasi (melakukan,
mengetahui, menyakini), manfaat memberikan janji, dukungan pada janji tersebut,
dan media yang akan digunakan. Semua anggota tim yang bekerja untuk kampanye
tersebut perlu menyepakati ringkasan kreatif tersebut sebelum melakukan
investasi dalam iklan yang mahal.
Pengembangan dan
Pelaksanaan yang Kreatif, Dampak iklan
tergantung tidak hanya pada apa yang dikatakan, namun sering lebih penting
tentang bagaimana dikatakan. Pelaksanaan pesan bisa menentukandalam
mempersiapkan suatu kampanye iklan, biasanya pengiklan menyiapkan pernyataan strategi teks yang
menjelaskan tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan.Sebagai
contoh strategi untuk produk Pillsbury yang disebut 1869 Brand Biscuits.
Tujuan
iklan tersebut adalah untuk menyakinkan penggemar biskuit bahwa mereka dapat
membeli biskuit kaleng yang sebaik buatan sendiri – 1869 Brand Biscuits dari
Pillsbury. Isinya adalah menekan ciri-ciri produk produk berikut: Biskuit
tersebut tampak seperti biskuit buatan sendiri, memiliki tekstur yang sama
dengan biskuit buatan sendiri, dan mempunyai rasa yang sama dengan biskuit
buatan sendiri. Dukungan untuk janji “seenak buatan sendiri” itu terdiri atas
dua bagian: (1) 1869 Brand Biscuits dibuat dari jenis tepung khusus yang
digunakan untuk membuat biskuit di rumah, tetapi tidak pernah digunakan sebelumnya
untuk membuat biskuit kaleng, dan (2) penggunaan resep biskuit tradisional
amerika. Nada iklan tersebut ialah pengumuman berita, yang diperhalus dengan
suasana hati yang hangat dan bersinar yang memancar dari kenangan kembali pada
mutu pembuatan kue tradisional Amerika.
§ Iklan Televisi. Televisi
diakui sebagai media iklan paling berpengaruh dan menjangkau spektrum konsumen.
Jangkauan yang luas berarti biaya rendah perpaparan. Dari perspektif
pembangunan merek, iklan TV memiliki dua kekuatan sangat penting. Pertama, ia
dapat menjadi sarana efektif yang menunjukkan secara langsung atribut-atribut
produk dan menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang berhubungan
dengan konsumen. Kedua, iklan TV dapat menjadi sarana yang mendorong untuk
secara dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan, kepribadian merek,
dan hal-hal tak berwujud lainnya dari merek tersebut.
Iklan televisi juga
memiliki kekurangan, karena sifat pesannya yang cepat berlalu dan unsur-unsur
kreatif yang berpotensi mengacaukan sering ditemukan dalam iklan TV, maka pesan
yang berhubungan dengan produk dan merek itu sendiri dapat diabaikan.Kerugian
penting lainnya adalah biaya produksi dan biaya tempat yang tinggi.
§ Iklan Cetak.
Media cetak menawarkan kontras yang sesungguhnya dengan media siar. Karena
sifat merek sendiri yang berjarak, majalah dan surat dapat memberikan banyak
informasi produk yang sangat rinci dan dapat juga secara efektif mengkomunikasikan
pengguna dan gambaran pengguna. Pada saat yang sama, sifat yang statis dari
gambaran visual dalam media cetak membuatnya sulit untuk memberikan presentasi
atau demontrasi yang dinamis. Kerugian lainnya adalah bahwa media cetak dapat
menjadi cukup pasif.
Pada umumnya, dua media
cetak utama majalah dan surat kabar memiliki banyak keuntungan dan kerugian
uang sama. Walaupun surat kabar itu tepat waktu dan menyerap, majalah umumnya
lebih efektif dalam membangun pengguna dan gambaran penggunaan.
§ Iklan Radio.
Radio adalah medium yang menyerap 96 persen dari semua orang Amerika berusia 12
tahun ke atas mendengar radio setiap hari dan rata-rata selama lebih dari 20
jam seminggu. Keuntungan utama dari radio adalah kelenturan stasiun-stasiun
sangat ditargetkan, iklannya relatif murah untuk diproduksi dan dipasang, dan
penutupan yang singkat memungkinkan tanggapan yang cepat. Radio sangat efektif
di pagi hari.
Kerugian yang jelas
dari radio adalah tidak adanya gambar visual dan dan sifat konsumen yang
relatif pasif dalam mengolah hasilnya.Meskipun demikian, iklan radio dapat
sangat kreatif.
Kajian Tanggung Jawab
Sosial, Pengiklanan dan agen-agen iklannya
harus memastikan bahwa iklan tidak melampaui norma sosial dan hukum. Pembuat
kebijakan public telah mengembangkan satu badan hukum dan aturan penting untuk
menata periklanan.Perusahaan-perusahaan harus menghindari iklan yang tidak
benar atau menyesatkan.
Pengiklan
tidak boleh membuat pernyataan yang tidak benar, seperti menyebutkan bahwa
suatu produk menyembuhkan sesuatu padahal tidak. Mereka harus menghindari
peragaan palsu. Agar bertanggung jawab sosial, pengiklan juga harus
berhati-hati untuk tidak menyakiti hati kelompok etnik, minoritas ras, atau
kelompok kepentingan khusus. Iklan-iklan untuk pakaian Calvin Klein sering
dituduh melanggar garis kesopanan, dengan iklan yang menonjolkan model Kate
Moss yang kurus yang mendapat serangan dari Boycott Anorexic Marketing, dan
iklan yang menonjolkan model-model akil balik menurut laporan sekitar usia 15
tahun, dalam sikap provokatif, yang menghasilkan kampanye penulisan surat yang
mengalir ke American Family Association.
B.
Menetapkan
Media dan Mengukur Efektivitas
Setelah memilih
pesannya, tugas pengiklanan berikutnya adalah memilih media untuk
menyampaikannya. Tahap-tahapnya di sini adalah memutuskan jangkauan yang
diinginkan, frekuensi, dan dampaknya; memilih diantara jenis-jenis media utama;
memilih sarana media khusus; memutuskan waktu media yang tepat; dan memutuskan
alokasi media secara geografis. Kemudian, hasil keputusan-keputusan ini perlu
dievaluasi.
1.
Memutuskan
Jangkauan, Frekuensi, dan Dampak
Pemilihan
media adalah mencari media yang paling
berbiaya efektif untuk menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan
kepada audiens sasaran. Perencanaan
media harus memikirkan kombinasi jangkauan, frekuensi, dan dampak yang paling
berbiaya efektif. Jangkauan paling berperan penting ketika meluncurkan
produk-produk baru, merek di antara dua merek lain, perluasan merek terkenal,
atau merek yang jarang dibeli, atau memburu sasaran yang belum didefinisikan.
Frekuensi paling berperan penting jika terdapat pesaing yang kuat, sesuatu yang
rumit yang harus diceritakan, penolakan konsumen yang tinggi, atau siklus
pembelian yang sering.
Faktor lain yang
mendukung pengulangan adalah faktor lupa. Sebagian tugas pengulangan adalah
untuk mengembalikan pesan tersebut ke dalam ingatan. Makin tinggi tingkat
kelupaan dengan merek, kategori produk, atau pesan, makin tinggi pengulangan
yang diperlukan. Namun, pengulangan tidaklah cukup iklan-iklan akan membosankan
dan pemirsa pun akan lenyap.pengiklan seharusnya tidak tetap menggunakan iklan
yang sudah letih, melainkan mendesak pelaksanaan yang segaroleh agen iklan.
2.
Memilih
Di Antara Jenis-jenis Media Utama
Perencanaa media harus
mengetahui kemampuan jenis-jenis media utama untuk menghasilkan jangkauan,
frekuensi, dan dampak. Perencanaan media menentukan pilihan mereka di antara
kategori media dengan mempertimbangkan variable berikut:
-
Kebiasaan media audiens
sasaran. Radio dan televisi adalah media
yang paling efektif untuk menjangkau remaja.
-
Ciri-ciri
produk. Jenis-jenis media memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk
menghasilkan peragaan, visualisasi, penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna.
-
Biaya.
Televisi sangat mahal, sedangkan iklan koran relative lebih murah.
3.
Pilihan
Iklan Alternatif
Akhir-akhir ini, para periset telah memperhatikan
berkurangnya efektifitas karena meningkatnya kekusutan komersial (pengiklan
mengarahkan siaran iklan yang lebih singkat dan lebih banyak kepada khalayak),
meningkatnya “zipping and saping” dari siaran dagang dan menurunya tingkat
penontonan yang disebabkan karena pertumbuhan dalam TV kabel dan satelit serta
DVD/VCRs.
Place Advertising juga disebut iklan luar rumah,
merupakan satu kategori yang ditetapkan secara luas yang merebut banyak bentuk
iklan alternatif yang berbeda. Para pemasar menggunakan pemasangan iklan yang
kreatif dan tidak dapat diharapkan untuk merebut perhatian konsumen. Alasan
yang sering dikemukakan adalah bahwa para pemasar itu lebih baik menjangkau
orang di lingkungan lain, seperti dimana mereka bekerja, bermain, dan
berbelanja. Ada beberapa pilihan yang tersedia termasuk papan reklame, ruang
publik, tempat produk, dan titik pembelian.
Billboards (Papan Reklame) Papan reklame sudah ditransformasikan
selama bertahun-tahun dan sekarang menggunakan grafik yang diproduksi secara
digital dan berwarna,dengan latar belakang suara, gerakan, dan gambar yang luar
biasa, bahkan tiga dimensi.
Ruang Publik Pengiklanan memasang iklan cetak dan iklan TV
tradisional di tempat yang tidak biasa seperti bioskop, penerbangan, dan ruang
tunggu, serta ruang kelas, arena olahraga, kantor dan elevator hotel, serta
tempat-tempat umum lainnya.
Penempatan Produk Penempatan produk sudah meluas dari bioskop
sampai semua jenis pertunjukan TV. Para pemasar membayar biaya sebesar $50.000
sampai dengan $100.000 dan bahkan lebih tinggi sehingga produk mereka membuat
penampilan seperti batu cameo dalam bioskop dan televisi. Beberapa perusahaan
mendapat penempatan produk tanpa biaya dengan memasok produk mereka kepada
perusahaan film.
Pajangan dan Peragaan di Tempat Pembelian Daya tarik dari iklan pajangan dan peragaan
di tempat pembelian terletak dalam fakta bahwa sejumlah studi menunjukkan bahwa
di banyak kategori produk, konsumen membuat banyak keputusan merek final mereka
di toko. Sebuah studi mengemukakan bahwa 70 persen dari semua keputusan
pembelian dibuat dalam toko. Iklan dalam toko dirancang untuk meningkatkan
jumlah keputusan pembelian yang bersifat spontan.
4.
Menyeleksi
Wahana Spesifik
Dalam melakukan
pilihan, perencanaan, harus mengandalkan layanan pengukuran yang menyediakan
perkiraan ukuran audiens, komposisi, dan biaya media. Ukuran audiens memiliki
beberapa ukuran:
·
Sirkulasi.
Jumlah unit fisik yang memuat iklan tersebut.
·
Audiens. Jumlah
orang yang terpapar dengan sarana tersebut (jika sarana tersebut dapat
diteruskan untuk dibaca orang lain, audiensnya akan lebih besar daripada
sirkulasinya).
·
Audiens efektif.
Jumlah orang yang mempunyai ciri-ciri audiens sasaran yang terpapar dengan
sarana tersebut.
·
Audiens yang terpapar
iklan secara efektif. Jumlah orang yang
memenuhi ciri-ciri audiens sasaran yang benar-benar melihat iklan tersebut.
5.
Mengambil
Keputusan Mengenai Waktu dan Alokasi Media
Dalam memilih media,
pengiklanan menghadaoi masalah makro penjadwalan maupun mikro penjadwalan.
Masalah makro penjadwalan mencakup penjadwalan iklan tersebut dalam kaitannya
dengan musim dan siklus bisnis. Sedangkan mikro penjadwalan memerlukan
pengalokasian pengeluaran iklan dalam kurun waktu singkat untuk memperoleh
dampak yang maksimal.
Dalam meluncurkan
produk baru, pengiklanan harus memilih diantara kesiambungan, konsentrasi,
kenaikan, dan keberdenyutan iklan.
§ Kesinambungan
(continuity) dicapai dengan
menjadwalkan paparan secara meratasepanjang periode tertentu.umumnya, pengiklan
menggunakan iklan yang berkesinambungan dalam situasi pasar yang sedang
berekspansi, untuk jenis produkyang sering dibeli, dan dalam kategori pembeli
yang sudah ditentukan dengan ketat.
§ Konsentrasi
memerlukan penggunaan semua dana iklan
dalam satu periode. Hal ini masuk akal untuk produk-produk yang hanya memiliki
satu musim penjualan atau hari libur.
§ Kenaikan
berkala (flighting)
memerlukan iklan untuk suatu periode,
diikuti masa kekosongan tanpa iklan, diikuti periode kedua kegiatan iklan. Pola
ini digunakan jika dana terbatas, siklus pembelian relatif tidak sering, dan
untuk jenis-jenis yang produknya musiman.
§ Pola
denyut (pulsing)
adalah iklan yang bersinambungan dengan tingkat bobot rendah yang diperkuat
secara berkala oleh gelombang kegiatan yang lebih berat. Pola denyut
memanfaatkan kekuatan iklan yang berkesinambungan dan kenaikkan berkala untuk
menciptakan strategi penjadwalan kompromi.
6.
Mengevaluasi
Efektifitas Iklan
Perencanaan dan
pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran efektivitas iklan.
Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi suatu iklan, maksudnya
dampak potensialnya terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi.
a.
Riset
dampak komunikasi, berupaya menentukan
apakah suatu iklan berkomunikasi efektif. Ada tiga metode utama pra pengujian
iklan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:
-
Apakah pesan utama yang
anda dapatkan dari iklan ini?
-
Menurut anda, apa yang
mereka inginkan anda ketahui, yakini, atau lakukan?
-
Seberapa besar
kemungkinan iklan ini akan mempengaruhi anda untuk melakukan tindakan yang
disiratkan?
-
Apa saja yang berhasil
dengan baik dan apa yang tidak berhasil dengan baik dalam iklan ini?
-
Bagaimana perasaan anda
dalam iklan ini?
-
Di mana tempat terbaik
menjangkau anda dengan iklan ini? Di mana anda paling memungkinkan melihat dan
memberi perhatian terhadapnya? Di mana anda berada ketika anda mengambil
keputusan tentang tindakan ini?
b.
Riset
dampak penjualan, dampak iklan pada
penjualan umumnya lebih sulit diukur daripada dampak iklan pada komunikasinya.
Penjualan dipengaruhi banyak faktor, seperti fitur produk, harga, ketersediaan,
dan juga tindakan pesaing.
C.
Promosi
Penjualan
Promosi penjualan, sebagai
unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah sebagai kumpulan alat-alat
insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang
pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh
konsumen atau pedagang.
Jika iklan menawarkan
alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli.
Promosi penjualan mencangkup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali,
potongan harga, cinderamata, hadiah, dan lain sebagainya); promosi perdagangan
(potongan harga, dana iklan dan pajangan, dan barang gratis); serta promosi
bisnis dan tenaga penjualan (pameran dan konvensi perdagangan, dan iklan
khusus).
a. Tujuan
Alat-alat
promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan. Sampel gratis merangsang
konsumen untuk mencoba, sedangkan jasa konsultasi manajemen gratis bertujuan
untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan pengecer.
Penjual
menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang baru untuk mencoba,
untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk menaikkan tingkat
pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan yang
digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan
tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikan
permanen dalam pangsa pasar.
b. Iklan
versus Promosi
Saat
ini promosi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang
efektif, lebih banyak manajer yang dikualifikasi untuk menggunakan alat promosi
penjualan, dan para manajer berada dalam tekanan yang lebih besar untuk
meningkatkan penjualan saat ini. Akan tetapi, ada bahaya dalam membiarkan iklan
memberikan terlalu banyak keleluasaan pada promosi, karena iklan umumnya
membangun kesetiaan merek. Para produsen harus menemukan cara mengatasi
kekusutan itu, misalnya dengan menawarkan nilai tebusan kupon yang lebih besar
atau menggunakan pameran atau demonstrasi di tempat penjualan yang lebih
dramatis.
c. Keputusan-keputusan
utama
Dalam
menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih
alat, mengembangkan program, melakukan pra-pengujian program tersebut,
mengimplementasikan dan mengendalikannya, dan mengevaluasi hasilnya.
Ø Menetapkan tujuan.
Tujuan promosi penjualan diperoleh dari tujuan promosi yang lebih luas, yang
diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang dikembangkan untuk
produk tersebut.
Ø Memilih alat promosi
konsumen, alat promosi perdagangan, alat promosi bisnis dan promosi tenaga
penjualan. Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan
jenis pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan, dan efektivitas
biaya masing-masing alat. Produsen menggunakan sejumlah alat promosi
perdagangan. Perusahaan menggunakan alat promosi bisnis untuk mengumpulkan
petunjuk bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi imbalan kepada tenaga
penjual dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.
Ø Mengembangkan program. Dalam
merencanakan program promosi penjualan, pemasar makin menggabungkan beberapa
media kedalam suatu konsep kampanye total.
Ø Pra-pengujian,
implementasi, pengendakian, dan evaluasi program. Walaupun
sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan pengalaman,
seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat tersebut tepat,
apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode penyajian tersebut
efisien. Untuk mengevaluasi program di atas, produsen dapat menggunakan tiga
metode, data penjualan, survei konsumen, dan eksperimen.
D.
Acara
Khusus dan Pengalaman
Dengan
menjadi bagian dari saat relevan yang special dan lebih personal dalam
kehidupan konsumen, keterlibatan pada acara-acara khusus dapat memperluas dan
memperdalam hubungan perusahaan dengan pasar sasaran.
a.
Tujuan Acara Khusus
Pemasar
melaporkan sejumlah alasan mengapa mereka mensponsori acara khusus:
§ Untuk mengidentifikasi
sebuah pasar sasaran khusus atau gaya hidup.
Pelanggan dapat ditargetkan secara geografis, demografis, psikografis, atau
perilaku sesuai acara-acara khusus.
§ Untuk meningkatkan
kesadaran nama perusahaan atau produk.
Pensponsoran sering menawarkan paparan yang mendukung pada sebuah merek atau
kondisi yang perlu untuk membangun pengenalan merek dengan memilih secara
terampil pensponsoran, aktivitas atau acara khusus.
§ Untuk menciptakan atau
mengukuhkan persepsi konsumen tentang asosiasi citra merek.
Acara-acara khusus itu sendiri memiliki asosiasi yang membantu menciptakan atau
menguatkan asosiasi merek.
§ Untuk meningkatkan
dimensi citra perusahaan. Pensponsoran dilihat
sebagai sarana untuk meningkatkan persepsi bahwa perusahaan itu disukai,
bergengsi, dan lain-lain, sehingga konsumen akan percaya pada perusahaan dan
menyenanginya dalam pilihan produk kemudian.
§ Untuk menciptakan
pengalaman dan membangkitkan perasaan. Perasaan
yang ditimbulkan oleh sebuah peristiwa yang menyenangkan bisa juga secara tidak
langsung mengaitkan merek.
§ Untuk mengungkapkan
komitmen pada komunitas atau pada isu sosial.
Pemasaran yang berkaitan dengan maksud sosial terdiri dari pensponsoran yang
mencangkup hubungan perusahaan dengan organisasi nirlaba dan kegiatan amal.
§ Untuk menghibur klien
utama atau mengimbali karyawan kunci. Banyak
cara khusus mencangkup acara perkemahan keakraban yang mewah dan layanan atau
aktivitas special lainnya yang hanya tersedia untuk para sponsor dan para tamu
mereka.
§ Untuk memungkinkan
peluang perdagangan atau promosi. Banyak pemasar
berhubungan dengan kontes atau undian, perdagangan dalam took, tanggapan
langsung, atau aktivitas pemasaran lain pada sebuah acara khusus.
b.
Keputusan Utama
Pengembangan acara
khusus yang berhasil disponsori mencangkup pemilihan peristiwa yang tepat,
merancang program pensponsoran yang optimal untuk acara khusus, dan mengukur
efek pensponsoran.
§ Memilih
Peluang Untuk Acara Khubungahusus. Tujuan pemasaran dan strategi komunikasi
yang sudah ditetapkan untuk merek harus dicapai dengan acara khusus. Audiens
yang menjadi sasaran acara khusus harus cocok dengan pasar sasaran merek. Acara
khusus harus memiliki cukup kesadaran, memiliki citra yang diinginkan dan mampu
menciptakan efek yang diinginkan pada pasar sasaran.
§ Merancang
Program Pensponsoran. Sponsor dapat secara strategis mengidentifikasi satu
peristiwa dalam sejumlah cara, termasuk spanduk, tanda dan program.
§ Mengukur
kegiatan pensponsoran. Seperti humas, pengukuran acara-acara khusus itu sulit.
Ada dua pendekatan dasar untuk mengukur dampak kegiatan pensponsoran: Metode
sisi pasokan yang berfokus pada potensi paparan merek dengan menilai luasnya
liputan media, dan metode sisi permintaan berfokus pada paparan yang dilaporkan
konsumen.
E.
Hubungan
Masyarakat
Perusahaan tidak hanya
berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur,
melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan.
Hubungan masyarakat meliputi berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya
dengan cara melaksanakan lima fungsi berikut:
v Hubungan pers – Menyajikan
berita dan informasi tentang organisasi tersebut dari sudut yang paling
positif.
v Pemberitaan produk –
mensponsori upaya untuk memberitakan produk-produk tertentu.
v Komunikasi korporat –
meningkatkan pemahaman tentang organisasi tersebut melalui komunikasi internal
dan eksternal.
v Lobi –
berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah guna
mendukung atau menggagalkan peraturan dan perundang-undangan.
v Pemberian saran –
memberikan nasihat kepada manajemen mengenai masalah-masalah publik dan posisi
serta citra perusahaan pada masa-masa yang menyenangkan dan krisis.
a. Hubungan
Masyarakat Pemasaran
Banyak
perusahaan berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran (MPR – marketing public
relations) untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan citra perusahaan
atau produk. MPR memegang peranan penting dalam tugas-tugas berikut:
·
Membantu
peluncuran produk-produk baru,
·
Membantu
memposisikan kembali produk yang sudah matang,
·
Membangun
minat terhadap kategori produk,
·
Memengaruhi
kelompok sasaran tertentu,
·
Membela
produk yang telah menghadapi masalah public
·
Membangun
citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-produknya.
b. Keputusan-keputusan
Utama dalam Humas Pemasaran
Ketika
mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan MPR, manajemen harus
menetapkan tujuan-tujuan pemasaran, memilih pesan-pesan dan sarana humas,
melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya.
·
Menetapkan
tujuan pemasaran. MPR dapat membangun
kesadaran dengan menempatkan berita di media untuk menarik perhatian orang pada
suatu produk, jasa, orang, organisasi, atau gagasan.MPR dapat menurunkan biaya
promosi karena MPR menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung
dan iklan media.
·
Memilih
pesan dan sarana. Manajer-manajer MPR
harus mengidentifikasi atau mengembangkan cerita-cerita yang menarik untuk
disampaikan tentang produk tersebut. Gagasan-gagasan humas meliputi kegiatan
menjadi tuan rumah konveksi akademis besar-besaran, mengundang pembicara pakar
atau selebriti, dan mengembangkan konferensi pers. Masing-masing kegiatan
adalah peluang untuk mengembangkan banyak cerita yang ditujukan kepada audiens
yang berbeda-beda.
·
Melaksanakan
rencana dan mengevaluasi hasilnya. Ukuran
efektifitas MPR termudah adalah jumlah paparan yang dimiliki media tersebut. Ukuran
yang lebih baik adalah perubahan kesadaran, pemahaman, atau sikap terhadap
produk yang dihasilkan kampanye MPR.
BAB III
STUDI KASUS
PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industry
sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 juni 1971 dengan nama awal PT.
Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT. Astra
Internasional. Saat itu, PT. Federal Motor hanya merekit, sedangkan komponennya
diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).
PT Astra Honda motor saat ini memiliki kapasitas produksi
4,2 juta unit sepeda motor pertahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di
Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih
PT. Astra Honda Motor adalah pencapaiaan produk si 35 juta pada tahun 2012.
Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industry
sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda
motor Honda, saat ini PT Astra Honda Motor didukung oleh 1.800 showroompenjualan, 3.600 layanan service atau bengkel
AHASS, serta 7.400 geri suku cadang yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda
motor Honda diseluruh Indonesia.
Semakin tingginya tingkat permintaan dan penjualan sepeda
motor Honda disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah faktor
promosi karena dengan promosi yang baik diharapkan dapat meningkatkan perhatian
konsumen terhadap promosi sepeda motor sehingga dapat mendorong mereka untuk
melakukan pembelian.
Dan
kelima alat promosi PT. Astra Honda Motor (AHM):
1.
Pemasangan iklan, setiap bentuk presentasi dan
promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gaggasan, barang, atau jasa
oleh seponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada, atau iklan
luar ruangan seperti pemasangan billboard, sepanduk dan poster.
2. Penjualan personal, presentasi personal oleh tenaga
penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan. Mencakup presentasi penjualan, pameran
dagang dan promosi insentif.
3.
Promosi penjualan, insentif-insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk/jasa. Meliputi pajangan
pajangan di sejumlah titik/lokasi penting penting pemasaran, bingkisan,
discount, kupon belanja, pemasangan iklan khusus.
4.
Hubungan masyarakat, membangun hubungan baik dengan
public internal / eksternal untuk membangun atau bahkan meningkatkan image baik
perusahaan. Ikut serta atau mengadakan acara-acara tertentu yang sifatnya tidak
murni profit orientasi dengan instansi lain. Misalkan dengan menggelar acara
malam bakti social atau penggalangan dana.
Contoh:
-
MATARAM, 23 Juni 2013 – Ratusan bikers Honda dari berbagai wilayah
Tanah Air meriahkanpenyelenggaraan Jambore Nasional Honda
Revoke-IV di Mataram, Lombok. Selain menjadi ajang silahturahmi, para
bikers yang berasal dari berbagai klub tersebut melakukan kegiatan sosial.
-
Pada 24 sampai 27 Maret 2012, bekerjasama dengan MPM
Malang dan komunitas motor Honda yang ada di Kota Malang
menggelar acara kerja bakti budaya.
5.
Pemasaran langsung, hubungan langsung dengan pelanggan
yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera
mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng.
Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster dikios-kios, iklan via internet
dll.
BAB IV
ANALISIS KASUS
Dari studi kasus yang kami ambil dari sebuah website,
menurut kami penjualan PT Astra Honda Motor sangat melambung mengalahi para
pesaingnya dalam bidang kendaraan bermotor. Dengan penjualan yang sangat baik
tersebut, PT Astra Honda Motor tidak instan. Banyak langkah yang dilakukan oleh
PT Astra Honda Motor salah satunya dengan cara promosi seperti yang dijelaskan
dari studi kasus kami, selain melalui promosi PT Astra Honda Motor juga
menggunakan Periklanan dan Sponsorship.
Kegiatan periklanan yang
dilakukan oleh AHM dengan
berbagai macam cara di antaranya melalui media cetak seperti surat kabar, media
luar ruangan seperti baliho dan spanduk, layar kaca (televisi), internet dll.
Tetapi umumnya masing-masing unit usaha atau diferensiasi dari Honda melakukan
promosi masing-masing. Sehingga akan banyak kita jumpai berbagai jenis iklan
yang menawarkan produk honda sesuai dengan segmentasinya.
Kegiatan sponsorship yang dilaksanakan oleh AHM bertujuan untuk lebih
mensosialisasikan produk kepada masyarakat luas melalui berbagai kegiatan
seperti, sponsor kegiatan amal, festival musik, olahraga dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang berperan
adalah public relation. Seperti halnya pendapat Kotler dan Amstrong (2001) yang menyebutkan public
relation adalah suatu fungsi
manajemen yang melakukan evaluasi
sikap masyarakat, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi atau
perorangan yang dikaitkan dengan keinginan masyarakat, serta melaksanakan program yang sistematis untuk mencapai pemahaman dan penerimaan masyarakat dalam upaya memperoleh citra positif. Dimana salah satu perangkat atau alat yang digunakan adalah kontribusi
sosial, dan pendanaan.
BAB V
KESIMPULAN
Pada strategi bauran komunikasi dan langkah-langkah komunikasi
efektif sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap perusahaan. Pada promosi
yang dilakukan di bauran komunikasi ada 5 alat promosi, seperti pemasangan
iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran
langsung. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun
berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness) , menumbuhkan sebuah keinginan untuk
memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai
dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Pemasar dapat memilih di antara
berbagai strategi komunikasi pemasaran. Mereka yang smart akan mengkombinasikan
berbagai instrumen tersebut dalam suatu strategi yang disebut Komunikasi
Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications).
Hubungan masyarakat (HUMAS) mencangkup berbagai jenis program
yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya. Banyak perusahaan menggunakan hubungan masyarakat
untuk mendukung departemen pemasaran dalam promosi perusahaan atau produk dan
penciptaan citra.
Promosi penjualan terdiri atas berbagai jenis koleksi
alat-alat insentif, sebagian besar jangka pendek yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang lebih cepat atau lebih
banyak oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan meliputi alat untuk
promosi konsumen, promosi perdagangan, dan promosi bisnis, serta promosi tenaga
penjualan. Dalam menggunakan promosi penjualan, suatu perusahaan harus
menetapkan tujuan, memilih alat, mengembangkan program, menguji program
tersebut terlebih dahulu, mengimplementasikan dan mengendalikan, dan
mengevaluasi hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://clix72.blogspot.co.id/2011/04/mengelola-komunikasi-masa-iklan-promosi.html
(diakses 4 November 2015)
(diakses
4 november 2015)
Kotler
& Keller. 2007. Manajemen Pemasaran edisi 12.

terimakasihh kakk bermaanfaat sekali artikel nya untuk menambah wawasan saya tentang manajeman pemasaran salam ilham pratama dari uni pelita bangsa :)
BalasHapus